Senin, 23 September 2013

Grand Opening Syawaro, Yusyawiru, Musyawarotan-->>Syaawir PPKHM 1434-1435 H

Suasana Syawir di PPKHM

Pertumbuhan dan perkembangan penduduk dunia bagai tak terbendung. Kurang dari satu dekade yang lalu jumlah penduduk dunia kira-kira sekitar 5-6 milyar. Sekarang, sudah 11 milyar. Seiring dengan pertambahan penduduk itu, tentu bertambah pula masalah-masalah diniyyah yang melingkupinya. Masalah yang sulit dicarikan nash tersuratnya dalam Al Quran maupun Hadits.
                Namun, meskipun demikian selaku way of life-nya kaum muslim, Al Quran tentu tetap menyediakan jawaban-jawaban untuk permasalahan umat muslimin itu. Walaupun secara tersirat. Dan untuk mengungkap makna-makna Al Quran yang tersirat itu, dibutuhkanlah orang-orang yang memang memiliki kompetensi dibidangnya. Merekalah para salafus shalihin.
                Kitab-kitab buah pemikiran salafus shalihin sudah banyak memberikan jawaban-jawaban untuk masalah yang dihadapi umat. Maka menjadi tugas kitalah untuk mempelajari dan memperdalam buah pemikiran itu. Tak hanya dengan membaca, tapi juga perlu mendiskusikannya.
                Sudah sejak bertahun-tahun lalu pesantren membiasakan para santrinya untuk memecahkan berbagai masalah dengan jalan diskusi, musyawaroh, ataupun syawir. Syawir bisa menjadi suatu jalan pintas untuk memperluas wawasan. Karena wawasan seorang dengan yang lainnya tentu tidaklah sama. Inilah tampaknya yang dimaksud oleh Syaikh Az Zarnuji dalam kitabnya Ta’limul Muta’alim bahwa diskusi satu jam lebih baik daripada belajar satu bulan.
                Karena pentingnya syawir ini, maka sejak beberapa bulan yang lalu PPKHM sudah menjalankan program ini. Namun sempat terhenti pada bulan ramadhan, karena ada kegitan lain. Pondok ramadhan juga libur lebaran. Dan baru dimulai lagi sekitar dua minggu yang lalu. Tepatnya tanggal 13 september malam sabtu. Tidak tanggung-tanggung, acaranya dibuka langsung oleh Abah KH. Munir Syafa’at.
                Alhamdulillah pesertanya banyak, karena memang santri PPKHM juga bertambah. Dari yang banyak itu, ada beberapa pertanyaan yang masuk. Dan tentu, menghasilkan beberapa keputusan yang penting. Walupun ‘ibarotnya belum terlalu lengkap. Namun setidaknya ini bisa menjadi suatu tonggak awal dan harapan masa depan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar