![]() |
Habib Husain (empat dari kiri) sedang memimpin doa |
PPKHM - Bila di Ponorogo
ada istilah Grebeg Suro, di PPKHM juga ada acara grebeg-grebegkan itu. Grebeg
PPKHM namanya. Acaranya rutin diadakan setiap malam senin legi. Senin Legi,
istilah dari penanggalan jawa itu bila di translate kedalam bahasa
Indonesia akan memiliki arti Senin Manis.
Sesuatu
yang manis tentu akan lebih pas bila disandingkan dengan sesuatu yang manis
pula. Seperti di PPKHM ini. Setiap malam senin legi selalu mengadakan acara
pengajian. Sholwat Simtut Duror tepatnya. Acara yang menggandeng Majlis
Pengajian Bumi Mentaok ini juga rutin dihadiri para Habib.
Seperti
malam kemarin (07/09/2013), PPKHM kembali menyelenggarakan acara ini. Grebeg
PPKHM kalau dalam istilah kami. Kenapa?. Karena ternyata acara ini sebenarnya
juga dinanti-nanti oleh masyarakat sekitar. Terbukti ketika satu hari menjelang
acara, ada seorang warga yang menanyakan “Surat undangan pengajian kok belum
dibagi?”. Dilain tempat dan waktu juga ada ibu-ibu yang menanyakan “Pondok kok dah
lama belum menyelenggarakan pengajian?”. Pertanyaan-pertanyaan yang bernada
kerinduan itu memang wajar jika dilontarkan. Karena memang PPKHM baru saja
menyelenggarakan libur panjang pasca Ramadhan.
Selain
untaian bacaan Sholawat dan Doa, acara ini juga diisi dengan penyampaian
Mauidhoh Hasanah oleh KH Munir Syafa’at selaku tuan rumah, dan Habib Husain. Mauidhoh
pertama disampaikan KH Munir Syafa’at. Di antara poin penting yang beliau
sampaikan adalah perkembangan-perkembangan terkini PPKHM. Seperti jumlah santri
yang (Alhamdulillah) meningkat dan juga dibutuhkannya segenap dana untuk
perluasan pondok. Poin kedua yang beliau sampaikan adalah himbauan kepada
segenap hadirin agar lebih berhati-hati dalam menyikapi perbedaan-perbedaan
dalam Islam. Jangan mudah terprofokasi. Sedangkan untuk poin berikutnya beliau
menyinggung pendidikan agama anak-anak. Beliau menyarankan agar menitipkan
anak-anak di Pondok Pesantren jika memang orang tuanya tidak mampu untuk
mendidik anak tersebut. Tapi, kalau memang mampu ya monggo dididik
sendiri.
Sedangkan
Mauidhoh dari Habib Husain, beliau menyampaikan tentang dua nikmat yang sering
dilupakan. Yaitu nikmat waktu dan nikmat sehat. Berkaitan dengan nikmat waktu,
beliau menyampaikan agar lebih bijaksana dalam mengatur waktu. Agar tak ada
waktu yang terbuang percuma dan sia-sia.
Jika
acara Simtut Duror Senin Legi tadi malam diperhatikan secara sekilas, maka akan
tampak beberapa perubahan yang kasat dan tak kasat mata. Contoh untuk yang
kasat mata adalah kuantitas hadirin yang meningkat. Karena, memang jumlah
santri PPKHM meningkat. Sedangkan untuk yang tak kasat mata adalah personil
hadroh pengiring sholawat. Yang lebih didominasi oleh wajah-wajah baru dari
santri anyar.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar